Monday, April 5, 2010

Journey to the Spooky Islands. Onrust and Cipir

Perjalanan kami dimulai ketika memasuki liburan akhir semester di kampus. Tujuan kami adalah untuk pergi ke pulau yang memiliki banyak keangkeran seperti yang diberitakan di televisi. Terletak di Kabupaten Kepulauan Seribu - DKI Jakarta. Pulau itu yang digunakan sejak zaman kolonial Belanda di Indonesia, digunakan sebagai benteng daerah Batavia pada waktu itu dan juga pernah digunakan sebagai barak karantina bagi para calon jamaah haji yang hendak pergi ke tanah suci di Mekkah. Karena terlalu sibuknya roda kegiatan yang terus berjalan di pulau ini, maka pulau ini bernama Onrust berasal dari bahasa Belanda yang berarti "tidak pernah istirahat" (unrest dalam Bahasa Inggris). Kami berangkat dari Tanjung Pasir Tangerang dengan naik sebuah perahu nelayan yang biasa disewakan kepada pengunjung menuju pulau-pulau. Dan tujuan kami berangkat ke pulau Onrust.

Biaya Rp. 500.000 pergi dan pulang, dan biaya itu kami tanggung bersama. Perjalanan ke pulau Onrust memakan waktu sekitar 1 jam lebih setelah pertama kali berhenti di Pulau Untung Jawa. Karena diantara semua penumpang di perahu, hanya kami yang menuju Pulau Onrust.

Rupanya di sini juga merupakan tempat yang bagus untuk memancing, suasana tenang di sepanjang garis pantai dan juga pohon-pohon lebat yang rindang seperti tempat yang nyaman untuk memancing. Banyak warga Jakarta yang datang ke lokasi wisata ini untuk sekadar melepaskan kepentingan mereka pada hobi yang satu ini. Tapi sayangnya tidak ada alat pancing yang kami bawa ..... d :-(

Lebih masuk ke dalam pulau ini terdapat kawasan pemakaman orang-orang Belanda yang meninggal di pulau ini, berbentuk sebidang tanah yang dibatasi pagar tembok di sekelilingnya. Tampaknya areal makam ini kurang mendapat perhatian walaupun ada banyak di antara beberapa yang masih bisa dikatakan masih bagus. Pantai pulau ini sangat kecil karena di sepanjang garis pantai pulau dibangun pembatas dari beton penahan erosi pantai.

Kondisi laut di sekitar pulau dapat dikatakan lumayan meski masih banyak terlintas sampah-sampah yang mengambang di laut, karena jarak pulau ini dengan daratan Jakarta dapat dilihat oleh mata, dan juga begitu banyak rumput laut dan batu-batu karang kecil yang begitu tajam. Untuk seberapa kedalaman pantai yang pasti tidak terlalu dalam, karena saya dan teman-teman saya berenang terlalu jauh dari pantai, tetapi keadaan kedalamannya tidak lebih dari 2 meter dari garis pantai.

Setelah puas menelusuri pulau Onrust setiap jengkalnya sekarang kita ingin mengeksplorasi situasi pulau terdekat dari pulau Onrust, Pulau Cipir. Begitu dekatnya kedua pulau ini hingga Pemerintah Belanda membangun sebuah jembatan guna menghubungkan kedua pulau. Tapi jembatan sejarah itu kini hanya tinggal pilar-pilarnya saja yang masih kokoh berdiri. Hancur akibat dahsyatnya gelombang tsunami yang terjadi pada tahun 1883 karena gunung vulkanik Krakatau meletus sampai hancur dan sekarang gunung baru yang menonjol dari permukaan laut yang kita tahu disebut Anak Krakatau.

Situasi di pulau Cipir tidak jauh berbeda alias sama persis dengan tetangga, bahkan mungkin pulau ini keadannya lebih terabaikan lagi.

Sampai pukul 3:15 sore, kami menunggu kapal yang membawa kami untuk menjemput kami dari dermaga Pulau Cipir. Pada pukul 4:30 perahu dan awak telah merapat di dermaga pulau. Tujuan perahu kami tidak bepergian langsung ke Tanjung Pasir Tangerang, tapi akan berhenti pertama di pulau Untung Jawa untuk mengambil penumpang. Dalam perjalanan ke pulau Untung Jawa perahu kami dihantam gelombang laut, karena hari telah beranjak petang sehingga keadaan permukaan laut menjadi bergelombang. Dan kita hanya bisa berpegang pada sesuatu yang dapat kita pegang pada bagian perahu. Karena beban perahu ini hanya kami berjumlah 8 orang ditambah 3 awak. Maka jadilah perahu kami bergoyang-goyang dihantam gelombang laut senja, perahu kami dihempas ombak ganas. Karena beban muatan perahu itu sendiri jumlahnya sedikit dibandingkan dengan beban perahu itu sendiri.

Masih dalam perjalanan antara Cipir - Untung Jawa kita hanya bisa berdoa dan menyerahkan segalanya kepada kehendak Allah. Aku bisa berenang di kolam renang dengan kedalaman 3 meter sekalipun, tetapi berenang di laut, aku tidak tentu. Alhamdulillah, Allah memperpanjang kehidupan kami. Kapal kami merapat di dermaga pulau Untung Jawa. Sejurus kemudian penumpang masuk ke badan perahu mencari tempat duduk, jadi ada beberapa puluh orang masuk ke dalam perahu. Dan sekarang kami melanjutkan perjalanan ke Tanjung Pasir Tangerang, masih setia dengan gelombang laut senja yang beriak. Tapi kapal kami bepergian dalam kondisi yang wajar. Mungkin karena beban kapal menjadi berat yang menyebabkan perahu ini tidak berjalan biasa.

Pada sore hari sekitar pukul 5:15 kapal kami merapat di tepi pantai Tanjung Pasir Tangerang, Alhamdulillah. Kami menikmati perjalanan yang baru saja kami lakukan. Dan tentu saja pengalaman menarik ini akan kami ceritakan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita.
He3x

1 comment:

  1. The Orleans Casino - Mapyro
    View 서울특별 출장마사지 detailed information for The Orleans Casino, including address, 상주 출장마사지 telephone number, map and other 과천 출장마사지 information. The Orleans Casino is 양산 출장샵 operated by The 영주 출장샵 Orleans Casino,

    ReplyDelete

Please leave a comment 4 this page